Banyak ditemui konten-konten periklanan Facebook yang menggunakan bahasa atau media gambar atau video yang bersifat terlalu umum. Terlalu umum di sini membicarakan tentang target market yang ingin disasar. Sebagai contoh,
iklan yang ditujukan untuk target market Indonesia namun dikemas dalam konten baik teks atau video menggunakan bahasa asing. Tentu hasilnya akan tidak maksimal dan menghabiskan biaya iklan tanpa hasil yang jelas.
Lebih detil lagi, konten yang terlalu umum juga bisa dinilai dari pesan, budaya, atau kebiasaan lokal yang terkandung di dalamnya. Contoh sederhananya, jika kita menyasar target Indonesia, kemudian yang ditawarkan adalah iklan alat kontrasepsi, tentu akan sangat sulit diterima. Alasannya memang produk alat kontrasepsi adalah hal yang umum, namun hal tersebut masih bersifat tabu bagi mayoritas orang Indonesia. Jadi usahkan untuk membuat konten yang lebih khusus dan sesuai.