Pertama: Sebaiknya kita tidak menganggap bahwa website bisnis dan blog bisnis adalah dua web yang terpisah. Sebenarnya kita bisa menambahkan direktori khusus untuk blog pada website bisnis Anda. Misalnya URL website bisnis Anda adalah www.wolacom.com, maka Anda bisa menambahkan direktori baru atau sub domain baru untuk blog bisnis sehingga URL nya adalah www.wolacom.com atau blog.wolacom.com.
Kedua: Konten pada website bisnis biasanya berbentuk statis, sangat jarang atau bahkan tidak ada perubahan yang berarti dalam waktu yang lama. Bisa saja Anda memuat informasi tentang bisnis Anda di web bisnis yang statis tersebut sehingga pelanggan dapat melihat informasi lengkap tentang bisnis Anda. Namun, bila tidak ada update konten pada website Anda maka website tersebut tidak akan maksimal di mesin pencari, misalnya Google. Mesin pencari seperti Google lebih mengutamakan website yang selalu mengirimkan konten yang update dalam hasil pencarian mereka.
Ketiga: Website bisnis mungkin bisa memberikan informasi tentang bisnis Anda jika orang-orang mencari berdasarkan dengan kategori tertentu ataupun nama bisnis Anda. Namun bila mereka sedang mencari informasi pendukung yang masih berhubungan dengan industri bisnis Anda, kemungkinan mereka tidak akan menemukan website Anda di mesin pencari dan Anda kehilangan calon klien potensial terus menerus.